Translate

Wednesday, March 30, 2016

[ 2016 | Review #23 ] : "THE SCHOOL FOR GOOD & EVIL"

Title : “THE SCHOOL FOR GOOD & EVIL”
[ book 1 of THE SCHOOL FOR GOOD & EVIL Series ]
Text copyright © 2013 by Soman Chainani
Illustrations copyright © 2013 by Iacopo Bruno
Printed in the United States of America
Cover art by Iacopo Bruno
Published by HarperCollinsPublishers (www.harpercollinschildrens.com)
First paperback edition, 2014
paperback ; 488 p + extras | ISBN 978-0-06-210490-8
Price : IDR 88
Rate : 2.5 of 5

Childrens of  the Gavaldon are familiers with the bed-time-stories, about shadows who appears at nightime, searching for one good and one evil boy or girl, kidnapped them into an enchanted world that no one seem to know exactly where. So before dark, people will hiding in their home, close their door and locked their windows, although it seems the shadows can penetrate into wall or sneak into little hole. But for Sophie – it was the only dream she’s been having lately, being chosen and taken as princesses because she believe since birth she is a princess.


Stranded in the wrong world, so it’s her time to back with her kind of people. Just to make sure she will chosen soon by the School Master who rule the School for Good & Evil, she dedicated her time to help others who need her goodness. Among of her charity project is Agatha – a girl just like her age, but with the opposite attitude and different interest. If Sophie appears like a beautiful-blonde, charming, sweet girl with good manners, then Agatha with her dark-hair, grumpy face and bitter tone of voice, always said something horrible about everything ... makes them both perfectly the right pairs for the choosen Good and Evil pairs.
“In the School for Good, they teach boys and girls like me how to become heroes and princesses, how to rule kingdoms justly, how to find Happily Ever After. In the School for Evil, they teach you how to become wicked witches and humpbacked trolls, how to lay curses and cast evil spells.”
Then one night, something really happen. The School Master taken two girls from Wood of Beyonds, they are Sophie and Agatha. Sophie perfectly prepare even having joyful moment being taken (just to be clear : is not normal response, because others children will be scare and crying, begging not to be taken from their family). Agatha too , did not want to be taken, as horrible it seems her life, she like it and love every little things about her life in Gavaldon. The taken of her, could be an accident, since she is on Sophie’s house, trying to help Sophie for being kidnapped (who will in the right mind willing to be kidnapped, right ? 

At least that what Agatha’s think). Once again the kidnapping of children of the Gavaldon manage to pick several the chosen-pairs, where everyone at least knew where they’re headed. Sophie with no doubt knew she will be place in the Good-side, and even Agatha too always knew she will end-up in the Evil-side. But something happen – something so weird that makes almost everyone surprise and wonder what went wrong, when Agatha places in the School of Good and Sophie stranded in the horrible Evil’s place. Did the School Master makes terrible mistake this time ?
“But there was a difference between her and these villains. Their mouths twisted with bitterness, their eyes flickered with hate, their fistss curled with pent-up rage. They were wicked, no doubt, and Agatha didn’t feel wicked at all.”
“We’re going home ! We can be friends there – on the same side – no Good, no Evil – we’ll be happy forever.”
~ Conclusion in Indonesian ~

Memilih bacaan sejenis teens fantasy merupakan kesulitan tersendiri bagi diriku, karena tidak semua bacaan jenis ini mampu kunikmati (lagi) mengingat ‘kedewasaan’ (halah) perbendaharaan jenis bacaan yang telah berkembang sekian tahun terakhir. Saat pertama kali melihat edisi perdana karya debut Soman Chainani, satu hal yang menjadi pendorong utama mengapa akhirny kuputuskan untuk mencoba membaca buku ini, endorsment khusus dari JK Rowling – maestro fantasi berkat karyanya Harry Potter. Maka dengan ekspektasi setinggi-tingginya, diriku mulai membuka halaman pertama kisah ini ...

Dan semenjak awal, karakter Sophie langsung mendapat tempat ‘khusus’ di benakku : I HATE HER !!! Sorry, kesannya kasar ya, kuralat sedikit : Benar-Benar Karakter Yang Menyebalkan !!! Secara garis besar, kisah ini sudah bisa diramalkan, tentang dua pasang gadis yang memiliki penilaian tersendiri bahwa mereka ‘terlahir’ sebagai sosok ‘Baik’ dan yang lainnya adalah sosok ‘Jahat’ – dan sudah sewajarnya jika lingkungan sekitar, dimulai dari sekolah khusus nan misterius (karena para siswa yang bersekolah di sini semuanya diculik dari kediaman dan keluarga mereka), memasukkan mereka dalam dua kategori yang terpisah sesuai ‘kondisi’ dan ‘status’ masing-masing.

Namun kisah dibuat sedikit berbeda tatkala Sophie yang sepanjang hidupnya menganggap dirinya bagai ‘Dewi Kebaikan’ dan Agatha yang senantisa memiliki pemikiran kelam, dipastikan tergolong ‘Jahat’ – ternyata justru masuk ke sekolah yang berbeda. Apa yang terjadi saat Sophie yang selalu tampil sempurna harus berkumpul dengan sekumpulan anak-anak yang digambarkan ‘gelap’ dan ‘suram’ sedangkan Agatha yang sebal dengan segala aturan, seni memperindah dan mempercantik diri dan latihan menjadi seorang putri, harus menjalani itu semua karena ia masuk ke Sekolah ‘Baik’ ...

Di satu sisi, kisah-kisah ini menampilkan adegan-adegan yang bisa menggelitik rasa humor. Namun secara keseluruhan, kisah ini lebih banyak membuatku jengkel, terutama menyangkut perilaku Sophie, yang bahkan sejak awal kisah sudah bisa kutebak memiliki sifat dan karakter super egois, semaunya sendiri, semena-mena bahkan bersedia menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan utamanya, dengan mengatas-namakan kedok ‘Kebaikan’ sebagai perwujudan dirinya. Agatha, sebenarnya memiliki karakter yang jauh lebih baik, namun sayangnya berhadapan dengan Sophie, ia justru kurang bisa memberikan pengaruh positif yang lebih kuat.

Sebagai pembaca ‘dewasa’ jujur keseluruhan kisah ini sangat kekanak-kanakan. Tapi seandainya ini merupakan bacaan untuk anak-anak, maka satu hal yang menjadi sorotan utama perhatianku : pelajaran moral apakah yang hendak disampaikan penulis bagi pembaca ‘muda’ jika nyaris gambaran keburukan moralitas yang justru ditonjolkan sepanjang kisah ini. Jika menyukai kisah tentang gadis yang menganggap dirinya ‘putri’ yang harus selalu disanjung dan dipuja-puji, gambaran gadis manja nan egois yang ‘kebetulan’ mengambil latar belakang dongen fantasi, well – ini jenis bacaan yang tepat bagi Anda. Sedangkan untuk diriku, cukup sekian. Entah apa yang membuat JK Rowling bersedia memberikan ‘pujian’ khusus untuk kisah ini ... \(-__-)/ Satu-satunya yang cukup menarik hanya desain cover yang ‘eyecatching’ karya Iacopo Bruno (salah satu ilustrator favoritku), dan hal ini juga yang menjebak diriku untuk membelinya #sight

~ SPECIAL NOTE ~
Jika Anda masih mencari bacaan fantasi yang berkualitas, cocok untuk kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa, masih berkutat dengan dunia dongeng, kurekomendasikan serial ‘Land of Stories’ karya Chris Colfer. Kisahnya penuh dengan karakter-karakter dongeng dunia yang dibuat ‘sedikit-berbeda’ namun pengembangan karakter, alur kisah dan tema yang diusung jauh lebih kompleks sekaligus memiliki pesan moral yang sangat bagus. Walau karakter-karakter antagonis bertebaran sepanjang kisahnya, dijamin pembaca tidak bakalan bosan atau ‘annoying-with-characters’ sebagaimana yang kualami dengan sosok Sophie. Menulis karakter ‘villain’ yang tetap memiliki daya tarik tersendiri merupakan bukti keahlian penulis. Dan perlu kusebutkan pula, bahwa Chris juga mengawali karirnya sebagai penulis melalui kisah ini. Bisa dibandingkan karya kedua debut-author ini, dan jangan sampai salah memilih di kemudian hari (^_^)

[ more about the auntor & related works, just check at here : Soman Chainani | School for Good & Evil | on Goodreads | on Wikipedia | at Twitter ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...