Translate

Wednesday, March 16, 2016

[ 2016 | Review #18 ] : "THE FATE OF TEN"

Judul Asli : THE FATE OF TEN
[ book 6 of THE LORIEN LEGACIES Series ]
Copyright © 2015 by Pittacus Lore
Cover Art © 2015 by Craig Shield
Cover Design by Ray Shappell
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Nur Aini
Editor : Esti Ayu Budihabsari
Proofreader : Emi Kusmiati
Cover layout : Dodi Rosadi
Cetakan I : Januari 2016 ; 436 hlm ; ISBN 978-979-433-919-0
Harga Normal : Rp. 89.000,-
Rate : 4 of 5

Bumi beserta isinya dalam kondisi terguncang. Serangan kaum Mogadorian dibawah pimpinan Setrákus Ra berhasil membuat kerusakan parah di beberapa negara dan benua. Manusia tidak berdaya untuk melawan kekuatan besar musuh yang telah dipersiapkan sekian tahun. Apalagi senjata apa pun tampaknya tidak mampu menembus pertahanan musuh, atau sekedar melukai mereka. Namun di saat keputus-asaan melanda, semangat untuk bertahan dan melawan muncul, berkat munculnya sosok pemuda yang dikenal sebagai John, yang memimpin gabungan pasukan melawan Mogadorian.


Kisah dibuka dengan adegan ala TV Series Heroes, di mana beberapa remaja (manusia) mendapati diri mereka ‘mendadak’ memperoleh kekuatan aneh. Salah satunya adalah Sam Goode, yang sekarang memiliki kemampuan telekinesis. Bagaimana kemampuan supranatural bak super hero ini mendadak muncul pada manusia biasa, bukan Loric atau sejenis Adam yang menjalani proses transfer dari Loric ? Dugaan sementara, fenomena ini berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Enam, Tujuh dan Adam di Suaka, saat mereka menemukan Batu Phoenix.  Apakah ini berarti kaum Mogadorian bisa dikalahkan dengan mudah ?

Justru sebaliknya, situasi semakin kacau-balau, teror menyebar dimana-mana, kaum Mogadorian entah membunuh sekian banyak korban jiwa atau menangkap mereka sebagai tawanan perang. Pasukan tempur dan militer bumi tidak dalam mampu meredam serangan demi serangan yang terjadi, komando pimpinan tertinggi dalam kondisi kalut, siapa gerangan yang bisa memberi petunjuk dan arahan untuk menanggulangi ini semua ? Di sinilah muncul fenomena baru atau bisa disebut ‘breaking news’ yang sedikit banyak berhasil mempengaruhi khalayak umum. Sarah dan Marcus berhasil membobol jalur komunikasi untuk melakukan streaming rekaman tentang aksi heroisme yang dipimpin oleh John aka Four.

Tujuan utama aksi ini adalah membuka mata manusia siapa sesungguhnya Mogadorian, terutama Setrákus Ra yang berhasil ‘memanipulasi’ sebagian besar kalangan. Selain itu, ibarat kampanye, hal ini dimaksudkan agar lebih banyak pihak yang bersedia turun tangan, membantu perjuangan mempertahankan Bumi. Terlepas dari kekuatan para Garde dan sekutunya, bahkan dengan adanya ‘bibit-baru’ yang bermunculan, tetap saja kalah jumlah dengan kaum Mogadorian yang telah terlatih sebagai pasukan tempur. Maka tak heran jika manusia-manusia yang telah menyaksikan aksi tersebut, mengenali John dan sebagian besar bergabung untuk melawan musuh.

Sementara itu, Lima dan Sembilan yang bertempur dengan sengit, hingga mengalami luka-luka parah, akhirnya menyatukan kekuatan dengan tujuan kurang lebih serupa : menghancurkan Setrákus Ra. Lima secara pribadi memiliki misi menyelamatkan Sepuluh, karena seperti Four, ia mengetahui ‘ikatan’ antara Setrákus Ra dengan Sepuluh. Munculnya Daniela – remaja yang mendadak mampu bertelekinesis demikin pula dengan Sam, pasukan baru bersiap menghadpai monster-monster mengerikan ciptaan Setrákus Ra. Namun kisah yang tak kalah seru, terjadi nun jauh di sana, di tempat yang disebut sebagai Suaka, dimana kekuatan Lorien yang tertanam di Bumi, berhasil menyebar ke segala penjuru dunia, dimana tujuan baru pesawat Setrákus Ra.

Di antara aksi nan seru dan menegangkan ini, muncul adegan-adegan yang lumayan absurb, berkaitan dengan keberadaan kekuatan Lorien. Dan pembaca digiring untuk menelusuri awal mula terjadi perang berkepanjangan antara Mogadorian dan Lorien. Kembali ke masa lampau, saat dua sahabat karib saling membantu dan mendukun satu sama lain : Pittacus Lore dan Setrákus Ra, dua kandidat Garde yang menonjol berkat bakat serta kemampuan masing-masing. Cukup mengejutkan bahwa sosok Setrákus Ra aslinya merupakan Loric, sekaligus calon Garde, ia juga ibarat saudara angkat Pittacus Lore (0_0). Lalu apa yang menyebabkan mereka kemudian ‘berseberangan’ dalam segala hal ?

Masih ingat perilaku Sandor - Cȇpan Sembilan, tatkala ia masih terbilang remaja ugal-ugalan, dan gemar melanggar aneka peraturan ? Situasi yang terjadi pada Setrákus Ra kurang lebih serupa ... pada awalnya, dimana ia tidak puas dengan sistem yang berlaku, terutama perbedaan mencolok antara mereka yang berbakat dan diterima sebagai Garde, dengan mereka yang kurang atau sama sekali tidak memiliki ‘kelebihan’ dan kebetulan sekali gadis yang ia cintai termasuk kategori ‘biasa’. Anehnya kisah ini membuatku teringat hubungan unik antara Severus Snape, Lily Evans dan James Potter, apa yang terjadi seandainya Lily ‘jadi’ dengan Severus dan meninggalkan James Potter : terwujudlah Setrákus Ra huahahaha, kurang lebih begitu pemikiranku.

Menurut rumor yang beredar, buku ke-7 sekaligus pamungkas serial ini berjudul United As One akan rilis pertengahan tahun ini. Bisa kuduga-duga kemana arah kisah ini akan bergulir, apalagi dengan rangkaian peristiwa yang full surprise + shocking menjelang akhir kisah The Fate of Ten, setidaknya satu hal bisa kutangkap untuk menyimpulkan keseluruhan kisah ini. Selain bacaan yang dijamin meningkatkan kadar adrenalin dan tidak bakalan bikin ngantuk atau bosan, tema yang diusung tidak lagi ‘orisinal’ sebagaimana awal kisah ini diluncurkan. Entah mengapa di tengah perjalanan, terasa begitu banyak ‘bumbu penyedap’ yang bertaburan, sebagian besar mengingatkan akan tema utama Divergent, Maze Runner bahkan Harry Potter.

Yang berarti kisah ini cukup menarik untuk disimak, namun sebagai karya yang patut ‘dikenang’ maka secara jujur tidak dapat kuakui sepenuhnya. Apakah karena ini merupakan karya ‘keroyokan’ dari penulis-penulis yang disewa oleh konsorsium James Frey ? Entahnya. Semoga saja nasibnya tidak seperti sebuah sitkom yang mendadak rating melonjak, sehingga diperpanjang menjadi beberapa season yang lama kelamaan hambar. Tetap saja, diriku berharap banyak pada kelanjutan kisah ini. Jangan sampai terlalu dipaksakan diperpanjang – atau nasibnya seperti serial menakjubkan Heroes (benar-benar mirip deh dengan serial tersebut) yang harus kuhentikan pada Season Kedua (selanjutnya ampun deh ...)

[ more about the author & related works, just check at here : Pittacus Lore | on Goodreads | on Wikipedia | James Frey | Jobie Hughes ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...