Translate

Friday, February 19, 2016

[ 2016 | Review #05 ] : "THE RISE OF NINE"

Judul Asli : THE RISE OF NINE
[ book 3 of THE LORIEN LEGACIES Series ]
Copyright © 2012 by Pittacus Lore
Cover Art © 2012 by Christine Blackburne
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Nur Aini
Editor : Esti Ayu Budihabsari
Proofreader : Wiwien Widyawanti
Desain Cover : BLUEgarden
Cetakan I : April 2013 ; 404 hlm ; ISBN 978-979-433-773-8
Harga Normal : Rp. 59.000,-
Rate : 4.5 of 5

Akhir kisah buku ke-2 benar-benar bikin penasaran abis, apalagi adegan ‘berhenti’ justru saat-saat situasi sedang seru, ribut dan penuh dengan adegan yang memicu adrenalin. Para Garde pewaris Lorien kini bertemu satu sama lain, setidaknya sebagian dari mereka. Enam yang ‘melacak’ keberadaan salah satu dari mereka di Spanyol, berhasil datang tepat waktu untuk membantu Marina/ Tujuh, yang secara ajaib bersama gadis cilik berusia 6 tahun bernama Ella yang ternyata Sepuluh – sosok yang pernah terlihat dalam ‘penampakan’ yang dialami oleh John / Empat. Ella yang didampingi Crayton, Cȇpan-nya yang awalnya disangka musuh oleh Marina, kini menjadi satu rombongan yang terbang menuju India untuk menemukan salah satu dari Garde yang telah menjadi topik hangat di aneka berita akibat serangkaian ‘keajaiban’ yang ia lakukan di kawasan di mana masyarakatnya masih mempercayai adanya kekuatan dewa.


Di saat rombongan tersebut menuju India, John / Empat berhasil keluar dari tahanan di mana ia dan Sam tertangkap oleh pihak FBI, saat ia melanggar larangan Enam untuk menemui Sarah. Sakit hati atas pengkhianatan gadis yang ia cintai, John kini dalam misi pelarian baru bersama Sembilan – yang ternyata telah sekian lama mendekam dalam tahanan. Sayangnya, di tengah pertempuran saat melarikan diri dari tahanan tersebut, mereka kehilangan Sam yang berusaha menemukan jejak ayahnya, yang ia yakini juga dalam tahanan. Terbiasa dengan Sam yang senantiasa selalu mengawasi, menjaga dan mengingatkan dirinya agar tidak teledor, John cukup kesulitan beradaptasi dengan Sembilan yang sangat bertolak belakang dibandingkan Sam. Pemuda yang kekar dan tangguh itu cenderung bersikap ceroboh, ugal-ugalan dan gemar memicu keributan di mana pun ia berada.

Di India, Enam, Tujuh dan Sepuluh akhirnya bertemu dengan Delapan – remaja laki-laki yang memiliki kemampuan teleportasi serta sepuluh perwujudan yang berbeda dengan kemampuan yang unik pula. Perjalanan panjang menuju belahan benua Asia dan pertemuan yang direncanakan sebagai salah satu cara mengungkap apa sebenarnya misi para pewaris Lorien, harus dipersingkat karena musuh tiba-tiba muncul. Demi keselamatan mereka semua serta meneruskan misi utama para Garde, kemampuan Delapan harus digunakan, melakukan teleportasi jarak jauh menuju belahan Amerika. Sayangnya kemampuan yang terlihat ‘keren’ dan mengasyikan itu sama sekali berbeda dengan perjalanan rombongan dalam jumlah besar. Akibatnya, Enam terpisah dan terlempar di tempat yang berbeda dengan anggota rombongan lain.

Terpisah oleh jarak dan waktu, para pewaris Lorien yang berada di tempat-tempat berbeda, akhir ‘ditarik’ menuju ke suatu tempat yang terpencil dan cukup terisolasi. Tanpa sengaja, mereka menemukan markas persembunyian kaum Mogadarian di kawasan New Mexico. Tatkala Empat dan Sembilan berhasil menembus pertahanan musuh, bertemu dengan Tujuh, Delapan dan Sepuluh yang mencari Enam, yang tertangkap, bisa dipastikan pertempuran seru sekaligus menegangkan menanti mereka. Bahaya besar mengancam keselamatan jiawa para Garde karena lawan mereka adalah Setrákus Ra – Jendral Pemimpin Mogadarian yang memiliki kemampuan ‘memanipulasi’ lawan-lawannya. Mampukah para Garde yang terbilang cukup ‘belia’ dalam hal tipu-muslihat dan akal licik, mengungkap kebenaran sekaligus menyelamatkan teman-teman mereka yang menjadi tawanan ...

Buku ketiga ini sarat dengan adegan-adegan yang memacu adrenalin. Dari awal pembuka saat Empat dan Sembilan bahu-membahu melawan musuh dan keluar dari tahanan, pembaca dipastikan terpaku mengikuti jejak langkah mereka untuk menemukan rekan-rekan Garde lainnya. Melompat di belahan dunia lain, akhirnya pembaca bisa ‘bertemu’ dengan Garde lain yang tersebar di lokasi-lokasi unik. Munculnya Marina / Tujuh dan Ella / Sepuluh didampingi Enam, melalui perjalanan ‘menembus waktu’ yang dilakukan oleh Delapan, hingga pertempuran hidup-mati yang membawa pertemuan awal para Garde dengan musuh besar mereka : Setrákus Ra, memberikan kepuasan tersendiri bagi penikmat kisah petualangan seru nan menegangkan. Ibarat menonton film fantasi penuh adegan laga, mungkin sedikit mirip dengan bayangan pertempuran ala Star Wars, tak pelak petualangan pewaris Lorien menyeret juga pembaca dalam dunianya ...

[ more about the author & related works, just check at here : Pittacus Lore | on Goodreads | on Wikipedia | James Frey | Jobie Hughes ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...