Translate

Thursday, February 4, 2016

[ 2016 | Review #04 ] : "THE POWER OF SIX"

Judul Asli : THE POWER OF SIX
[ book 2 of THE LORIEN LEGACIES Series ]
Copyright © 2011 by Pittacus Lore
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Nur Aini
Editor : Esti Ayu Budihabsari
Proofreader : Wiwien Widyawanti
Desain Cover : BLUEgarden
Cetakan I : November 2011 ; 428 hlm ; ISBN 978-979-433-671-7
Harga Normal : Rp. 65.000,-
Rate : 4 of 5

Empat berhasil lolos dari serangan musuh yang menghancurkan sekolahnya. Berkat bantuan Sarah Hart dan Mark James, serta Sam Goode, sahabatnya serta kedatangan Enam yang tak terduga mengungkap sebagian besar misteri yang menyelubungi teka-teki Lorien. John Smith pergi meninggalkan Paradise karena musuh telah mengetahui keberadaannya, dan agar tidak membahayakan keselamatan Sarah maupun Mark, ia harus pergi, meninggalkan kenangan bersama Henri – saat-saat terakhir menjelang ajalnya. Bersama Sam yang memilih untuk menemani dirinya, disertai Enam dan Bernie Kosar yang ternyata bukan anjing beagle biasa melainkan Chimæra – makhluk legenda Lorien yang mampu berubah wujud, rombongan baru ini bertekad melawan musuh dengan mencari Garde lainnya sebelum satu persatu dari mereka ditemukan dan dimusnahkan oleh para pemburu Mogadorian.


Di belahan wilayah negara lain, gadis bernama Marina terkukung dalam rutinitas keseharian di dalam biara, tempat di mana ia menghabiskan sebagian besar masa kanak-kanak hingga remaja bersama walinya, Adelina. Tiada seorang pun yang mengetahui latar belakang mereka, kecuali kaum yatim-piatu miskin yang ditolong dan diterima oleh para biarawati. Namun gadis yang juga memiliki nama lain : Tujuh, mengetahui bahwa suatu saat akan tiba saatnya di mana musuh akan menemukan dirinya. Dari berita-berita yang mampu ia temukan di internet, ia menyimpulkan ada beberapa ‘orang’ yang sama dengan dirinya di dunia luar. Berita terbaru tentang remaja bernama John serta ayahnya Henri yang dianggap bertanggung jawab atas pembakaran sekolah dan tewasnya beberapa guru di Ohio, membuatnya berpikir keras bahwa seharusnya ia tidak boleh hidup santai di dalam lingkup biara.

Namun Adelina – wali sekaligus Cȇpan-nya telah berubah beberapa tahun belakangan, ia sama sekali tidak bersedia melatih, membimbing bahkan sekedar berbicara tentang Lorien dan Mogadarian. Ia tenggelam dalam kontemplasi dan rutinitas berdoa, berusaha mengabaikan hal-hal di luar kegiatan biara. Marina sangat ingin keluar dari tempat yang dianggap aman oleh Adelina, apalagi ia harus berhadapan dengan para ‘bullies’ di asramanya. Hingga kedatangan Ella, gadis cilik berusia 6 tahun yang entah menggerakkan hati Marina untuk selalu menjaga dan melindungi dirinya. Marian bertekad jika Adelina tidak bersedia membantu dirinya, maka ia tetap berlatih sebisa mungkin sambil menunggu Pusaka-Pusaka muncul dari dalam dirinya. Untuk itu ia harus menggunakan peti Loric yang disembunyikan oleh Adelina, serta memperdaya walinya agar bisa membuka kunci peti yang hanya bisa dibuka oleh mereka berdua secara bersamaan.

John, Sam dan Enam menjalani kehidupan sebagai buronan pihak berwajib dan juga Mogadarian. Hubungan yang terjalin di antara mereka bertiga semakin erat, bahkan John tahu ketertarikan Sam terhadap Enam. Di sisi lain John yang merindukan Sarah, tak mampu menepis daya tarik Enam yang bertolak belakang dengan gadis idamannya. Namun semua itu berubah tatkala John akhirnya membaca surat wasiat Henri, yang selama ini ia simpan tanpa berani untuk membuka atau membacanya. Surat itu mengungkap rahasia bahwa kedatangan mereka ke Paradise, Ohio bukan sekedar ‘random-pic’ karena Henri hendak mencari seseorang yang tinggal di sana. Pria yang ia cari adalah Malcolm Goode- ayah Sam, yang ternyata simpatisan dari Bumi yang membantu proses perpindahan pengungsi Lorien sepuluh tahun silam. Dan ia menghilang. Teori Sam bahwa ayahnya diculik alien ternyata tidak sepenuhnya salah ...

Tatkala mengetahui bahwa hilangnya ayahnya berhubungan erat dengan kaum Lorien dan Mogadarian, Sam mulai ingat pesan-pesan aneh yang diberikan ayahnya kepada dirinya. Mungkinkah petunjuk-petunjuk itu mengarah pada ruang rahasia tempat di mana ayahnya menyimpan data-data tentang pekerjaannya ? John bertekad untuk kembali ke Paradise, Ohio demi mendapatkan jawaban, walau Enam sama sekali tidak menyetujui hal tersebut. Di sisi lain, John ingin bertemu kembali dengan Sarah, walau hanya sekejab. Sam terbentur pada keinginan untuk setuju dengan Enam sekaligus rasa penasaran untuk mengetahui kebenaran yang tersembunyi tentang ayahnya. Ketika akhirnya mereka kembali mengunjungi kota di mana masalah besar menanti mereka, tanpa sadar John menciptakan sendiri jebakan yang akhirnya membuat dirinya serta teman-temannya berada pada posisi yang berbahaya.

Buku kedua dari Lorien Legacies ternyata jauh lebih seru dan penuh dengan misteri dan teka-teki yang harus dipecahkan oleh Empat dan Enam beserta rekan-rekan pendamping. Mereka berlomba dengan waktu karena musuh sudah semakin dekat, mengikuti jejak perjalanan mereka sedemikian rapat. Berbagai hal yang menjadi tanda tanya, mulai menampakkan kejelasan walau tidak sepenuhnya terungkap. Hubungan yang terjalin antara Empat dan Sam, ternyata bukan kebetulan semata karena Henri mengetahui rahasia tentang ayah Sam, dan kemungkinan ia tidak lenyap begitu saja meninggalkan keluarganya tanpa pesan. Munculnya sosok Enam – gadis dengan keahlian bela diri yang luar biasa, menambah daya tarik kisah ini dengan mulai terbentuknya kedekatan antara Empat-Enam-Sam. Yang jelas buku ini membuatku semakin penasaran untuk segera melanjutkan para pewaris Lorien di Bumi ...

~ CHAPTER BONUS ~

Judul Asli : THE LOST FILES : SIX’S LEGACY THE POWER OF SIX
[ book 1 of THE LOST FILES Series ]
Copyright © 2011 by Pittacus Lore
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Esti Ayu Budihabsari
Proofreader : Wiwien Widyawanti
Desain Cover : Abiyoga
Cetakan I : November 2011 ; 104 hlm ; ISBN 978-979-433-671-7
Rate : 4 of 5

The Lost Files adalah serangkaian cerita pendek (novella) yang mengangkat kisah-kisah tertentu dari karakter-karakter yang muncul sepanjang kisah Lorien Legacies. Biasanya diriku kurang suka dengan novella yang cenderung bersifat sebagai ‘companion’ atau sekedar kisah tambahan (tempelan) belaka yang dibuat oleh penulis sebagai ‘aji-mumpung’ karena kisah utama menjadi bestseller. Tapi untuk novella yang pertama ini, karakter yang diangkat adalah Enam – sosok misterius yang menggugah keingin-tahuanku, apa yang terjadi pada gadis yang selalu tampak tangguh, serba bisa dan kuat dalam mengatasi masalah hingga situasi yang membahayakan sekali pun.

Six’s Legacy adalah kisah tentang gadis yang memiliki nama Maren Elizabeth – nama terakhir yang dipilihkan oleh Katarina, Cȇpan-nya, yang mengajarkan semua pengetahuan serta keahlian untuk mempertahankan keamanan dan keselamatan anak asuhnya. Berbeda dengan sosok Enam yang selalu berhati-hati, waspada dan penuh perhitungan, gadis bernama Maren Elizabeth termasuk lincah, atletis, memiliki rasa ingin tahu yang besar dan gemar mengambil langkah-langkah penuh resiko, yang akhirnya harus ditegur keras oleh Katarina. Hubungan antara keduanya sangat erat, dan bagi gadis cilik yang terenggut dari keluarganya, sosok Katarina adalah pengganti semua pihak yang pernah ia kasihi.

Kesalahan-kesalahan kecil akibat sifatnya yang terkadang cenderung impulsif, pada akhirnya membuat pelarian keduanya berhasil dilacak oleh Mogadarian. Mereka tertangkap. Musuh tak bisa melukai gadis itu karena ‘proteksi’ yang terjalin antar Garde, mereka hanya bisa dilukai atau dibunuh sesuai urutan yang telah ditentukan. Maka musuh mengalihkan sasaran dengan menyiksa Katarina secara perlahan-lahan di hadapan gadis cilik yang baru berusia 13 tahun. Yang akhirnya memaksa dirinya untuk melakukan permintaan terakhir orang yang ia kasihi : membunuhnya dengan segera agar tidak menderita lebih lama di tangan musuh.

Dan setelah itu, karena tidak berhasil mendapatkan apa pun dari dirinya atau sekedar melukainya, ia dikurung selama bertahun-tahun hanya untuk menghabiskan waktu hingga tiba waktunya untuk dihabisi. Membunuh orang yang dikasihi pada usia sangat belia, tanpa memiliki kemampuan lebih selain bekal pengetahuan dan pelajaran yang telah ditanamkan sebelumnya oleh Katarina, gadis ini secara perlahan berubah menjadi Enam – sosok yang memiliki ketahanan dan kekuatan di dalam dirinya untuk bertahan dalam kondisi yang paling buruk. Tatkala Pusakanya akhirnya muncul, tanpa bimbingan dan arahan, ia melatihnya diam-diam dalam tahanan hingga tiba waktunya untuk melarikan diri dari tahanan yang entah berapa di mana.

Membaca kisah ini, tak heran jika transfomasi yang terjadi pada diri Enam sangat drastis. Peristiwa yang ia alami pada usia sangat belia bisa jadi membuat ‘anak normal’ traumatis berat. Kekuatan yang ia peroleh dengan melakukan disiplin dan latihan dengan ketekunan yang luar biasa, disertai keinginan untuk tetap bertahan menghadapi aneka siksaan, halangan dan rintangan, tak pelak lagi merupakan bukti bahwa di luar kemampuan Pusakanya yang kemudian muncul satu demi satu (mampu menghilang alias menjadi tidak kasat mata serta mengendalikan cuaca, termasuk mendatangkan badai dan petir), ia adalah salah satu Garde yang tampil ‘keren’ dalam jajaran para Garde lainnya. Ini adalah kisah pendek yang menarik (^_^)

[ more about the author & related works, just check at here : Pittacus Lore | on Goodreads | on Wikipedia | James Frey | Jobie Hughes ]

Best Regards,

@HobbyBuku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...