Translate

Thursday, October 22, 2015

Books "THE LAST DRAGONSLAYER"

Judul Asli : THE LAST DRAGONSLAYER
[ book 1 of CHRONICLES OF KAZAM Series ]
Copyright © 2010 by Jasper Fforde
Artwork © by Steve Stone
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Editor : Dyah Agustine
Proofreader : Emi Kusmiati
Desain sampul : Windu Tampan
Cetakan I : Oktober 2015 ; 268 hlm ; ISBN 978-979-433-904-6
Rate : 4 of 5
“Selamat bergabung dengan Kazam. Tempat di mana kengerian tak terbayangkan bercampur baur dengan kekacauan yang membingungkan dan keserampangan. Lebih parah daripada rumah sakit jiwa.”
Hi, namaku Jennifer Strange, seharusnya menjabat sebagai anak magang di Kazam – agensi penyihir yang nyaris bangkrut di kawasan Kerajaan Hereford, salah satu kerajaan aneh dari negara Inggris-Tidak-Raya. Namun di tahun di mana usiaku masuk periode 16 tahun, sebuah tanggung jawab besar menjadi tuntutan hidupku. Di mulai dari lenyapnya Mr. Zambini – pemilik agensi Kazam, meninggalkan kekacauan di antara para penyihir yang tidak mau mengurusi hal-hal menyangkut birokrasi, termasuk mengatur kontrak perjanjian kerja antara penyihir dan masyarakata yang membutuhkan jasa mereka.


Dulu, berabad-abad lampau, kekuatan penyihir dan makhluk-makhluk magis menguasai hampir seluruh dunia. Kini di era modernisasi, mereka masih ada, walau tidak sebanyak dulu dan sebagian besar nyaris tak memiliki kemampuan penuh sebagaimana dulu kala. Jadi alih-alih menyelamatkan kerajaan dari perang atau melawan Naga (yang juga telah lama menghilang), para penyihir kini menawarkan jawa untuk membersihkan saluran air yang tersumbat, jaringan kabel listrik yang rusak, semuanya tanpa membongkar bangunan karena menggunakan sihir. Termasuk mengirim paket organ tubuh hingga pesanan pizza dengan permadani terbang (yang lebih cepat karena tidak terjebak kemacetan).
“Sihir adalah kekuatan fundamental kelima, dan bahkan lebih misterius daripada gravitasi. Sihir adalah kekuatan yang bersembunyi di dalam diri kita semua, energi emosional yang bisa digunakan untuk menggerakkan benda dan memanipulasi materi. Tapi, sihir tidak mengikuti hukum fisika apa pun yang bisa kita pahami sampai saat ini; dan sihir hanya ada di dalam hati dan pikiran kita.”
Untunglah diriku termasuk mandiri, terutama karena dibesarkan Persaudarian Lobster (nama resminya Wanita-Wanita Lobster Yang Diberkati) selama 4 tahun sebagai salah satu dari sekian banyak anak terlantar, hingga mereka menjual diriku ke Kazam, dan Mr. Zambini cukup baik hati memberikan bimbingan, dan kemudian ia lenyap. Mengingat kontrakku masih berlaku selama dua tahun ke depan, sebelum diriku dinyatakan bebas menentukan pilihan dalam menjalani kehidupan, tidak ada jalan lain kecuali berusaha yang terbaik agar Kazam tetap bertahan. Antara mencegah perselisihan lebih lanjut antar para penyihir, berhadapan dengan klien yang licik dan curang, mengurus anak terlantar baru yang akan menggantikan posisinya kelak, menjaga Quarkbeast agar tidak menakut-nakuti orang-orang yang belum pernah melihat makhluk ini, jujur tidak pernah kusangka ada hal lain yang ‘lebih besar’ harus menjadi tanggung jawabku pula ...

Awalnya kusangka ini merupakan bacaan fantasi yang lebih condong untuk pembaca anak-anak (middle-grade), terutama menyimak gaya bahasa yang dipilih oleh penulis saat pertama kali kumulai kisah ini. Lucu, menggelitik, dan penuh kejutan – gaya humor segar yang menarik mengingat tema kisah ini bukanlah sekedar bacaan ringan untuk anak-anak. Bagaimana mengemas kisah yang cukup berbobot dengan penyampaian yang mau tidak mau membuat pembaca (terutama diriku) menjadi lebih santai, tampaknya ini merupakan kelebihan tersendiri sang penulis. Karakter Jennifer Strange – anak terlantar yang nyaris tak mengingat siapa gerangan kedua orang tuanya, dibesarkan layaknya status yang disandang (bahasa lain, dianggap remeh oleh masyarakat sekitar), ternyata kemudian memiliki ‘panggilan’ yang akan merubah dunia (setidaknya dunia Inggris-Tidak-Raya) merupakan stereotype kisah fantasi terutama dongeng.

Namun penulis cukup brilian memadukan unsur dongeng kuno yang melibatkan sihir dan naga, ke era yang lebih modern versi sang penulis, yang bisa kukatakan sekali lagi – sangat lucu dan menggelitik. Apa jadinya jika seorang anak terlantar, dianggap remeh dan tak memiliki kelebihan khusus, ternyata merupakan pewaris Pembasmi Naga terakhir ? Dan bagaimana akhir kisah ini, jika ternyata alih-alih membasmi (baca : membunuh) Sang Naga seperti yang dilakukan oleh para pendahulunya, ia justru berkeinginan menolong dan menyelamatkan Sang Naga ? Mampukah Jennifer – gadis berusia 16 tahun, melawan hampir seluruh manusia yang menginginkan kematian Sang Naga untuk memperebutkan Tanah Naga yang sangat luas, termasuk Raja Snodd penguasa Kerajaan Hereford yang hendak memulai perang besar melawan Duke Brecon, dan masih ada Konsorsium Barang-Terkonsolidasi yang sangat licik dan serakah ...
“Masa depan. Negeri yang belum ditentukan. Kita semua berangkat ke sana, cepat atau lambat. Jangan biarkan seseorang memberitahumu bahwa masa depan sudah tertulis. Hal terbaik yang bisa dilakukan oleh peramal mana pun adalah memberimu versi paling memungkinkan dari kejadian-kejadian di masa depan. Tergantung kita untuk menerima masa depan begitu saja atau mengubahnya. Mudah untuk mengikuti arus; perlu orang dengan keberanian luar biasa untuk melawannya.” [ p. 211 ]
[ more about the author & related works, just check at here : Jasper Fforde | on Goodreads | on Wikipedia | on IMDB | at Twitter | at Facebook ]

Best Regards,

@HobbyBuku

1 comment:

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...