Translate

Saturday, June 28, 2014

Books "SHADOWMANCER"

Books “PATUNG MALAIKAT KERUVIM”
Judul Asli : SHADOWMANCER
[ book 1 of SHADOWMANCER Series ]
by G.P. Taylor
Copyright © 2003 by G.P. Taylor
Map & arkwork © 2003 by Sally Taylor
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : B. Sendra Tanuwidjaja
Editor : Wulan Kusumawardhani
Desain & Ilustrasi Sampul : Eric Alexander (08121802727)
Cetakan I : Mei 2009 ; 488 hlm ; ISBN 978-979-22-4624-7
Rate : 3 of 5

Desa Thorpe yang terletak di sepanjang German Ocean, dengan penduduk sebagian besar adalah nelayan dan pelaut, hidup dalam kondisi kekurangan dan senantiasa dalam kondisi terburuk terutama karena pemimpin sekaligus penguasa kawasan tersebut adalah manusia tamak yang mengatas namakan agama untuk kepentingan pribadi. Obadiah Demurral – vikaris yang ditunjuk untuk melayani kawasan Thorpe dan sekitarnya, merupakan sosok yang ambisius, yang kemudian menyadari karirnya tak akan mencapai puncak di wilayah terpencil, sehingga ia bertekad membangun ‘kerajaannya’ sendiri. Dengan menaikan aneka pajak serta bekerja sama dengan para penyelundup dan menguasai kekuatan militer, tak pelak tiada yang berani melawan sang vikaris.



Hingga suatu hari sebuah kapal karam dengan muatan istimewa terdampar di pantai kawasan tersebut. Tiada yang mengetahui bahwa kejadian itu bukan kecelakaan biasa melainkan ‘ulah’ sang vikaris demi memiliki salah satu muatan yang sangat berharga dari kapal tersebut. Muatan itu adalah Patung Keruvim yang dipercayai memberikan kekuatan sihir serta pengendalian alam terhadap siapa saja yang memilikinya. Namun anehnya, saat sang vikaris serta pelayan sekaligus budaknya Beadle berusaha menemukan patung tersebut diantara reruntuhan kapal, benda itu tak bisa ditemukan. Adalah Thomas Barrick – bocah berusia 13 tahun yang hidup luntang-lantung setelah ayahnya menghilang saat melaut, kematian kakaknya hingga sakit yang diderita sang ibu hingga ia harus dirawat khusus di panti orang-orang tidak mampu.

Thomas terbiasa menjelajahi wilayah-wilayah terlarang dan tak pernah mempercayai makhluk halus atau jin sebagaimana kepercayaan penduduk setempat. Ia sadar bahwa sang vikaris berbuat semena-mena terhadap penduduk yang terlalu takut dan naif untuk memberontak. Dan ditengah keributan memperebutkan muatan kapal karam tersebut, Thomas ‘bertemu’ dengan pemuda aneh bernama Raphah – yang mengaku berasal dari tempat yang sangat jauh, mengemban misi dari sang Riathamus, untuk mengambil kembali Patung Keruvim yang dicuri dari kuil mereka, dan berada dalam penyimpanan Vikaris Demurral. Melalui kisah Raphah, Thomas mengetahui rencana ‘gila’ sang vikaris yang memiliki kemampuan sebagai Shadowmancer – berkomunikasi dan memerintah mereka yang sudah mati ...

Bersama Kate Coglan – gadis berusia 14 tahun yang terbiasa hidup mandiri, menjauhi ayahnya yang pemabuk berat, mereka menyusup ke kediaman vikaris dan berusaha merebut kembali Patung Keruvim. Sayangnya rencana itu tak berjalan dengan mudah, karena Vikaris Demurral bukanlah orang bodoh, dan ia menyadari ‘sesuatu’ tentang keberadaan Raphah – pemuda berkulit gelap yang tiba-tiba muncul di kawasan tersebut bersamaan dengan kapal karam. Mampukah tiga orang remaja melawan Vikaris dengan kemampuannya mengendalikan kaum Varrigal – monster pemusnah yang tidak bisa dibunuh karena mereka sudah mati ? Bagaimana pula mereka menembus pertahanan para penjaga di bawah pimpinan Kapten Farrell – petugas keamanan yang telah ‘dibeli’ oleh sang vikaris ?

Pertempuran yang tampak berjalan tak seimbang ini mengharuskan baik Thomas maupun Kate mencari bala bantuan, terutama ketika Raphah terjebak dalam perangkap Demurral, menanti kedatangan Thomas ditengah siksaan yang dilakukan secara keji oleh manusia yang mengaku sebagai Utusan Tuhan. Ketika satu-satu pilihan muncul di hadapan mereka, bersekutu dengan Jacob Crane – kepala penyelundup yang terkenal di kawasan tersebut, karena tak pernah tertangkap sekaligus kebrutalannya untuk menghabisi siapa saja yang menghalangi jalannya, baik Thomas maupun Kate hanya memiliki satu hal pada diri mereka : keyakinan bahwa inilah jalan yang harus mereka tempuh. Mampukah kelompok sekutu baru ini mengalahkan Demurral dan pasukannya. Dan tindakan apa yang harus mereka lakukan saat muncul musuh yang jauh lebih hebat.

Musuh terselubung – dalang dibalik sosok Demurral yang ternyata sekedar ‘alat’ untuk memusnahkan bukan hanya kawasan tersebut melainkan kelangsungan kehidupan seluruh umat manusia ? Kala kaum Glashan – Seruvim atau malaikat yang berkhianat bermunculan atas perintah Pyratheon : malaikat terkuat yang membelot dan ingin membentuk kerajaan tersendiri di atas Kerajaan Surga, apakah kekuatan asli dari pasukan Seruvim dan keyakinan kuat atas Riathamus yang menyertai pasukan Jacob Crane, Thomas, Kate dan Raphah berhasil menyelamatkan dunia dari kehancuran ? Sebuah kisah yang mau tidak mau memiliki ‘banyak’ sekali kemiripan dari kisah-kisah Alkitab maupun mitos-mitos kepahlawanan serta legenda kuno yang dikenal oleh khalayak umum dan para pembaca fantasi.

Melalui karakter Raphah yang merujuk pada Putra Allah (Yesus Kristus) hingga Thomas (yang mengingatkan akan rasul Thomas) bahkan keberadaan Riathamus dan Pyratheon yang merujuk pada pertarungan antara Malaikat Lucifer dan Malaikat Gabriel / Rafael dengan senjata ‘pedang api’ yang jelas-jelas juga dikenali oleh umat Kristiani, kisah perdana yang ditulis oleh G.P. Taylor ini bisa jadi merupakan bacaan fantasi yang tepat bagi kalangan anak-anak terutama remaja, untuk pengenalan dan pendekatan tentang makna kebenaran, nilai-nilai moral yang dibalut dalam sajian kisah fantasi ala LOTR karya JRR Tolkien yang populer lewat film adaptasi oleh Peter Jackson. Walau ‘originalitas’ ide kisah ini nyaris mencatut berbagai aspek kisah-kisah yang telah dikenal terlebih dahulu, harus diakui pula bahwa penulis mampu menulis kisah yang cukup menarik untuk disimak.

Dikaitkan dengan genre Christian allegory yang menggunakan bentuk fantasi petualangan, tidak dapat dibandingkan dengan karya C.S. Lewis yang mengangkat tema serupa melalui serial The Chronicles of Narnia. Bahkan isu kontroversial menyangkut seri His Dark Materials karya Philip Pullman yang dianggap membawa pesan tentang ‘atheisme’ justru berkesan lebih dalam tentang pemahaman makna keberadaan Ilahi dengan kuasa kegelapan. Satu hal yang membuatku tertarik dengan beberapa karya penulis Kristiani, kala mereka mampu menulis karya fiksi dan menanamkan pesan-pesan moral tanpa berkesan menggurui atau ibarat menulis ulang ayat-ayat dalam Alkitab. Sayangnya tidak ada kelebihan lain yang menonjol untuk Shadowmancer yang (bisa) membuatku tertarik lebih jauh, terlepas dari ‘penulisan-ulang’ poin-poin yang telah kusebutkan diatas. So for me, cukup membaca sekali and that’s it !! 3 Star just for the idea only.

Tentang Penulis :
Graham Peter Taylor dilahirkan dan dibesarkan di Scarborough, North Yorkshire pada tahun 1958, namun saat remaja ia pindah ke London. Di sana ia bekerja sebagai promotor grup musik sebelum akhirnya pindah ke daerah utara dan sempat menjadi polisi hingga pensiun pada tahun 1995, untuk kemudian ditahbiskan menjadi pastor paroki oleh Church of England.

Di tahun 2003, ia menerbitkan novel pertamanya ‘Shadowmancer’ – buku fantasi anak berlatar belakang Yorkshire yang melibatkan unsur sejarah dan legenda setempat. Ia menerbitkan sendiri karya perdana ini dengan menjual motornya, tak disangka penjualannya mencapai sukses dan hingga kini telah diterjemahkan dalam 20 bahasa, bahkan ada rencana untuk diadaptasi ke layar lebar oleh Fortitude Films.

Selain ‘Shadowmancer’ ia juga menulis ‘Wormwood’ – novel fantasi yang mengambil latar belakang kota London di abad ke-18. Taylor kini menetap di Scarborough, tempat kelahirannya, dan menghabiskan waktunya menekuni dunia menulis secara full-time.

[ more about this author & related works, just check at here : G.P. Taylor | on Goodreads | on Wikipedia  ]

~ This Post are include in 2014 Reading Challenge ~
43th Book in Finding New Author Challenge
104th Book in TBRR Pile

Best Regards,

Hobby Buku

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...