Translate

Friday, August 2, 2013

Books "THE IMMORTALS OF MELUHA"

Judul Buku : THE IMMORTALS OF MELUHA
[ book 1 of SHIVA TRILOGY ] 
Copyright © 2008 Amish Tripathi
Penerbit : Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Nur Aini
Editor : Agus Hadiyono
Proofreader : Yunni Yuliana M.
Desain Sampul : BLUEgarden
Cetakan I : April 2013 ; 588 hlm 
Rate : 3,5 of 5

India dikenal sebagai negara yang memiliki keunikan serta daya tarik eksotis tersendiri. Salah satu daya tarik yang tak dapat dipungkiri adalah kisah-kisah mitologi kuno serta rangkaian legenda yang sangat kental, mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakatnya, meski kini di era yang serba modern, kemungkinan sebagian besar elah mengalami perubahan, namun akar keyakinan serta budaya masih sangat lekat dalam hati masing-masing. Dibesarkan semenjak kecil dengan dongeng Hindustan, mulai dari Wayang Purwa yang menuturkan awal mula terjadinya alam semesta hingga kelahiran para dewa sebagai penghuni Nirwana, yang pada akhirnya ‘membuat’ komunitas manusia untuk menjalani kehidupan di dunia, dilanjutakn perjuangan serta pergulatan masing-masing pihak dalam kisah epos Ramayana, Mahabarata hingga Bharatayuda, maka saat mendengar bahwa ada sebuah kisah terbaru yang memadukan mitologi India Kuno dengan fantasi, satu hal yang muncul di benakku : PENASARAN !!



Kisah yang bertutur tentang sosok bernama Shiva, pemimpin sebuah suku di Nepal, yang harus berjuang  mempertahankan kelangsungan dan keselamatan sukunya, hingga sebuah penawaran yang tak dapat ditolak muncul dari kaum yang menyebut dirinya sebagai Meluha. Singkat cerita, Shiva membawa serta seluruh sukunya untuk ‘mengungsi’ dan akan bergabung dengan Kaum Meluha, yang tinggal di suatu tenpat yang subur, makmur, dengan pemerintahan yang teratur serta terkendali, dimana seluruhnya rakyatnya hidup bahagia dan nyaman. Bagaikan kaum papa yang mendadak diajak tinggal di Istana, kurang lebih demikianlah yang dirasakan oleh Shiva serta para penduduknya. Akan tetapi, segala sesuatu yang tampak sempurna itu, menyimpan ‘rahasia’ serta konspirasi yang mengatasnamakan masa depan serta jiwa manusia, yang dikatakan ‘tertindas’ dan tak mampu melawan kekuatan “Kelam” yang menyelimuti kehidupan mereka selama beratus-ratus tahun.

~ LORD SHIVA ~ [ source ]
Sebuah ramalan yang menyatakan akan muncul ‘sosok asing’ yang akan menjadi Penyelamat Dunia, yang ditandai dengan ciri khas, bahwa ia yang disebut sebagai “Neelkanth” akan memiliki leher berwarna biru. Dan entah bagaimana, Shiva – pemuda yang dianggap sebagai kaum barbar, mendadak mengalami episode dimana lehernya berubah warna setelah minum ramuan khusus Kaum Meluha yang disebut Somra. Maka dimulai perjalanan baru dalam kehidupan Shiva, dan petualangan yang tak kalah menarik sekaligus berbahaya, karena dirinya berubah menjadi ‘Neelkanth’ – Sang Penyelamat yang akan membebaskan Kaum Meluha dari Kegelapan yang mewarnai perseteruan antara Dinasti Suryavanshi dan Dinasti Chandravanshi. Dalam waktu cukup singkat, Shiva ‘mempelajari’ bahwa ia dituntun untuk melakukan perombakan dalam tatanan serta peraturan yang telah dibuat oleh sang pendiri Shri Rama demi kelangsungan serta masa depan Meluha. Namun bagaimana ia bisa melakukannya, jika keyakinan Kaum Meluha sedemikian kokoh, akan nilai-nilai kebajikan, serta aturan norma-norma sosial dan kesetaraan status ? Dan bisakah ia – Shiva, yang tak memiliki kemampuan serta keahlian khusus, menjadi penyelamat jiwa ribuan nyawa manusia yang mulai ia kenal dan sayangi ?
“Yang dibutuhkan sebuah bangsa yang berhasil, wahai Neelkanth, adalah keluwesan dan kemapan. Karena setiap orang memiliki cita-cita dan kemampuan yang berbeda. Keluwesan lingkungan memungkinakan terjadinya perubahan sehingga seluruh anggota masyarakat bisa menemukan  jati diri dan menumbuhkan potensi  mereka. Jika setiap orang berhasil meraih potensi sejatinya, seluruh bangsa itu pun mencapai potensi sejatinya.” [ p. 308 -309 ]
[ source ]
Dimulai dengan awalan yang cukup lambat dan terus terang sedikit membosankan sekaligus bertele-tele, kisah ini menjadi semakin menarik menjelang pertengahan, dan semakin lama semakin memukau dengan aneka ‘pesan-moral’ yang menunjukkan niat sang penulis untuk menggambarkan pergulatan batin sosok manusia dalam usaha pencarian jati diri sebenarnya, diluar pekerjaan maupun status sosial serta ‘label’ yang ditetapkan oleh masyarakat sekitar. Memadukan aneka ragam mitologi India yang menambah kesan tersendiri dengan gaya yang sama sekali berbeda dan mengundang rasa takjub akibat ‘twist’ yang dapat dikatakan memutar-balikan sejarah. 
“Orang-orang ini tidak jahat. Mereka hanya berbeda. Menjadi berbeda bukanlah kejahatan. Ketika ada perselisihan, yang biasanya terjadi ketika ada kejahatan, sangat mudah untuk saling menyalahkan. Perbedaan pendapat antara dua cara hidup yang berbeda dianggap sebagai pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan. Sama seperti Suryavanshi dan Chandravanshi yang saling menganggap jahat, sebenarnya mereka mewakili dua kekuatan kehidupan yang saling menyeimbangkan – dualitas. Namanya berubah, tapi kekuatan kehidupan yang mereka wakili tetap sama. Mereka akan selalu ada. Keduanya tak mungkin dihancurkan. Jika iya, maka alam semesta akan meledak.” [ p. 564 – 567 ]
[ source ]
Satu hal yang sedikit mengganggu, terutama pada awal kisah, cara penuturan yang berupa penggalan-penggalan adegan, terkadang membuat diriku terhenyak karena belum sempat mencerna secara lebih dalam, kemudian langsung beralih pada adegan serta hal yang sama sekali berbeda. Hal ini pula yang membuatku merasakan kurangnya keterlibatan ‘emosi’ secara lebih dalam untuk menikmati kisah yang diutarakan dengan kalimat-kalimat yang sangat indah. Alhasil baru menjelang akhir, perasaanku sedikit tersentuh dengan adegan Shiva yang mengalami ‘pertemuan’ dengan sosok pengemis miskin yang memiliki kekayaan hati seluas samudra. Namun demikian keseluruhan kisah ini layak dijadikan bacaan bagi para penggemar sejarah serta mitologi. Kapan lagi belajar ilmu yang sama sekali tidak membosankan (^_^)


PS : Hanya berdoa serta berharap bagi para ‘penggiat dan pekerja’ kisah kelanjutannya agar segera menayangkan buku kedua, karena jika tidak maka dalam benakku akan selalu terbayang-bayang adegan Shiva berteriak : “Sati!!” ...kemudian ‘to-be-continued’ (bisa mimpi-mimpi buruk nih)

Tentang Penulis :
AMISH TRIPATHI, lahir pada tanggal 18 Okotober 1974 di Mumbai, India. Alumnus Indian Institute of  Management di Calcutta ini menekuni pekerjaan sebagai konsultan keuangan selama hampir 14 tahun, ketika suatu saat beliau merasakan ada sesuatu yang ‘kurang’ dalam hidupnya. Sebagai penggemar kisah-kisah sejarah dan mitologi kuno, beliau berkeinginan menulis sebuah kisah seputar pengalaman spiritual antara ‘kebaikan’ dan ‘kejahatan’ (good vs evil),dan sebagai pengagum Dewa Shiwa, lahirlah novel pertamanya berjudul ‘The Immortals of Meluha’. Saat novel ini selesai, beliau berusaha menawarkan ke beberapa penerbit yang hampir semuanya menolak untuk mencetak dan menerbitkan kisah ini. Hingga akhirnya agen bukunya memutuskan untuk menerbitkan buku tersebut melalui self-publishing. Rilis pada bulan Februari 2010, di luar dugaan mendapat tanggapan positif dari kalangan pembaca dan menduduki posisi bestseller dalam waktu seminggu. 

Kesuksesan buku pertama disusul dengan terbitnya buku kedua ‘The Secret of The Nagas’ pada tanggal 12 Agustus 2011. Buku ketiga ‘The Oath of The Vayuputras’ rilis pada tanggal 27 Februari 2013. Ketiga buku yang terangkum dalam Trilogi Shiva ini menduduki posisi Top Bestseller sebagai Buku Tercepat dalam penjualan sepanjang sejarah penerbitann buku di India, dengan pencapaian tidak kurang dari 1,7 juta kopi telah terjual. Majalah Forbes India bahkan memberikan posisi no. 85 dalam daftar 100 Celebrity di tahun 2012. Kesuksesan novel ini mengundang daya tarik berbagai pihak, diantaranya penerbit Jo Fletcher Books dari Inggris telah mengambil hak cetak untuk edisi cetak versi Inggris. Selain itu Dharma Production telah membeli hak cipta untuk pembuatan film adaptasi pada awal tahun 2012, dan kini tengah dibicarakan untuk pembuatan versi Internasional yang diwakili oleh pihak Creative Artists Agency, salah satu agen film terbesar di Hollywood. Jika ingin mengetahui lebih lengkap tentang penulis serta karya-karya lain yang berkaitan dengan seri ini, silahkan berkunjung di : Amish Tripathi’s Site | Shiva Trilogy | on Wikipedia 

Best Regards,
* Hobby Buku * 

2 comments:

  1. Nama : Dian S
    Email : dian.sagit4@gmail.com
    Ini novel menangkat tentang Shiva. Menyebut namanya saja bikin aku penasaran.

    ReplyDelete
  2. Biondy | biondyalfian[at]yahoo[dot]com | pengin baca ini, soalnya dewa-dewi yang diangkat dari budaya Hindu. Terkesan segar gitu.

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...