Translate

Wednesday, July 31, 2013

Books "HARRY POTTER & THE DEATHLY HALLOWS"

Books “ HARRY POTTER & RELIKUI KEMATIAN “
Judul Asli : HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS
Copyright © 2007 by J.K. Rowling
Illustrations by Mary GrandPre copyright © 2007 by Warner Bros
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Cetakan I : Januari 2008 ; 1008 hlm
~ Re-blogged from Alice’s Wonderland ~ 

Sebagai buku yang telah menjadi awal pembukaan tahun 2008, maka masih dalam awal bulan pertama tahun 2009 ini, ku-coba ‘tuk memberikan sedikit kenangan bagi para Potter Mania maupun yang belum pernah membuka kisah tentang Harry Potter.

Buku ke-7 dan kisah terakhir tentang perjuangan Harry Potter ini telah menjadi fenomena tersendiri dimana setiap rilis judul terbaru, mampu menyedot penggemar yang semakin lama semakin men-dunia. Bahkan kemunculan film-film Harry Potter ( yang terus terang sangat mengecewakan bagi pembaca setianya, termasuk diri-ku ) yang senantiasa mampu menembus box-office, menjadikan franchise tersendiri yang menuang keuntungan besar bagi sebagian besar pihak. But enough about that … disini ku-hanya ingin membicarakan tentang buku-nya.

 
Terus terang awal perkenalan-ku dengan Harry Potter berlangsung tak disengaja dan agak terlambat. Waktu itu ku-ingat mendapat tugas sekolah tentang pencarian apa itu mode, trend dan fenomena. Setelah mencari-cari info serta mulai menonton berita / acara manca negara, muncullah nama Harry Potter karya J.K. Rowling. Semula ku-kira buku itu hanyalah buku kisah anak-anak belaka, namun data internet serta Goggle menunjukkan genre pangsa pasar yang tak terbatas ( waoo … ini kisah tentang apa ya, begitulah awal mula pikiran-ku )

So … tak berlama-lama, ku-cari buku tersebut ( waktu itu sudah keluar sampai buku ke-3, jadi sekalian belinya ) dan akhirnya ku-dapati akhirnya menjadi penggemar kisah fantasi sejenis ini ( tak lama kemudian keluar Eragon karya Cristopher Paolini – jadi dech keterusan … )

Kisah Harry Potter bukan sekedar dongeng fantasi tentang anak yang memiliki kemampuan sihir, mampu mengalahkan naga serta melawan penyihir hitam yang kuat nan bengis – namun kisah tentang perjuangan sosok anak manusia dalam menghadapi kenyataan hidup yang berat serta penuh kepedihan serta tantangan setiap saat ( yang mana tak dapat di tangkap lewat film-film yang telah dibuat sehingga kisahnya hanya menjadi hiburan semata tanpa menyentuh emosi penonton sebagaimana emosi pembaca bukunya )

Ku-ingat saat membaca buku pertama, bagaimana perasaan ‘sesak’ di dada saat bocah Harry Potter menerima perlakuan ‘tak layak’ dari satu-satunya kerabat yang tersisa, keluarga Dursley ( karena ayah dan ibunya tewas melawan Voldemort – penguasa kegelapan, saat Harry masih merupakan bayi kecil ) atau bagaimana saat ia mengetahui kebenaran akan keberadaan orang tuanya serta warisan berupa kebesaran nama mereka yang juga menjadi boomerang bagi kehidupan sehari-hari bocah berusia 11 tahun ( banyak pihak yang iri serta membenci dirinya atau bahkan menganggap terlalu besar pada diri bocah yang harus senantiasa mengangkat dirinya lebih tinggi dari setiap kejatuhan yang dialaminya. )

Sosok dibalik kisah ini yaitu J.K. Rowling memberikan sentuhan sisi manusiawi yang membuat kisah ini hidup dan tak membosankan, layaknya tokoh pahlawan maka Harry Potter bukanlah superhero yang memiliki kemampuan atau bakat sejak lahir, namun kemampuan yang dimilikinya – keberhasilannya dalam menyelesaikan permasalahan harus dilalui lewat perjuangan berat, latihan tekun, serta kegagalan dan penderitaan berkali-kali. Bahkan dengan memunculkan dua orang sahabat bagi Harry Potter yakni Ronald Weasley ( yang senantiasa merasa ‘minder’ jika dibandingkan dengan kakak-kakaknya ) serta Hermione Granger ( yang disebut sebagai ‘Sok Tahu dan Sok Pintar’ pada awal perkenalan mereka ), justru semakin menunjukkan Harry Potter sebagai manusia yang terkadang harus pula meminta bantuan pada orang lain bukan senantiasa mengandalkan pada kekuatan sendiri.

Perlawanan antara Harry Potter melawan Sang Penguasa Kegelapan – Lord Voldemort menjadi inti dari kisah ini, namun bukan sekedar kisah pertempuran yang heboh yang disajikan – yang tampak lebih ditekankan adalah Kemenangan bukan berarti menjadi yang terkuat karena yang paling lemah pun memiliki Kelebihan tersendiri dan Kekuatan bukan didasarkan semata pada kuantitas / jumlah serta keberhasilan karena kegagalan pun memiliki nilai tersendiri yang memberikan sumber tak ternilai. Dan lewat kisah penutup tentang Harry Potter ini – maka pembelajaran tentang kasih sayang, setia, kejujuran, rela berkorban dan keyakinan pada nurani akan membawa pada akhir perjalanan hidup manusia lewat sosok Harry Potter.
 
Sedikit ‘sneak-peak’ akan kisah buku ke-7 :
Melanjutkan perjalanan Harry yang sekarang akan berusia 17 tahun – telah mengambil keputusan untuk keluar dari Hogwarts dan meneruskan ‘wasiat’ Dumbledore guna mencari horcrux-horcrux lain guna melenyapkan jiwa-jiwa Voldemort yang telah dipisahkan demi menjaga kelangsungan ‘hidup-nya’ ( jika makhluk seperti Voldemort dapat dikatakan ‘hidup’ )

Namun Harry harus membereskan terlebih dahulu beberapa hal sebelum ia bertualangan di dunia luar. Seperti mengirim keluarga Dursley ke tempat yang aman ( kabar gembiranya, si Dudley telah berubah jauh lebih baik terhadap Harry, yang bikin Harry terkejut-kejut, bahkan bibi Petunia juga lebih mendingan, hanya paman Vernon yang tak berubah he..he ), menempuh perjalanan penuh bahaya menuju ‘rumah-aman’ setelah ia meninggal Privet Drive no. 4 ( yang mampu memberikan perlindungan terhadap sihir Voldelmort hingga Harry berusia 17 tahun ) dan perjalanan tersebut memakan korban dengan kematian Hedwig ( burung hantu putih kesayangan Harry ) , Mad-Eye Moody serta George Weasley yang kehilangan sebelah telinga akibat perbuatan Severus Snape.

Namun Harry tak dapat berlama-lama bersedih, ia harus membantu persiapan pernikahan antara Bill & Fleur sambil berusaha keras merahasiakan rencana keberangkatannya dari Mrs. Weasley ( yang senantiasa mampu ‘mencium’ adanya rahasia di mana pun berada ). Rasa sedih sekaligus sayang bercampur melihat pengorbanan Ron serta Hermione yang rela bahkan bertekad untuk menyertai dirinya dalam perjalanan yang tak dapat diduga akhirnya, bagaimana mereka bersedia meninggalkan keluarga masing-masing dan yang terberat adalah merahasiakan rencana tersebut terhadap orang-orang yang mereka cintai – sesuai dengan amanat Dumbledore yang disampaikan pada Harry ( makanya baca dulu buku ke-6 ya )

Kabar lain yang turut membahagiakan Harry adalah pernikahan Lupin dengan Tonks ( walaupun diakhiri dengan pertengkaran antar Harry dengan Lupin yang hendak mengiringi kepergian Harry dkk – meninggalkan Tonks yang sedang hamil ). Tak kalah mengejutkan adalah kedatangan Perdana Menteri Rufus Scrimgeour yang membawa warisan bagi Harry, Hermione serta Ron. Ron mendapatkan Deluminator ( memiliki kesaktian menyedot cahaya dari segala sumber ), Hermione memperoleh warisan buku Kisah-Kisah Beedle si Juru Cerita ( yang sangat berguna sebagai petunjuk tentang Relikui Kematian ) dan Harry memperoleh Golden Snitch yang pertama kali dimenangkan dalam pertandingan Quidditch ( didalamnya tersimpan rahasia yang mampu memberikan saran tentang pemusnahan horcrux ) serta Pedang Godric Gryffindor yang sayangnya ditahan oleh Perdana Menteri ( padahal benda tersebut juga berperan penting dalam tugas yang diemban oleh Harry ).

Tepat pada saat pesta pernikahan Bill dan Fleur di kediaman keluarga Weasley, para Pelahap Maut yang telah menyingkirkan Perdana Menteri serta mengambil alih kekuasaan, bergerak memperluas kekuasaan Lord Voldemort – dimulai dengan pencarian & penangkapan Harry Potter. Maka tak ada waktu yang lebih tepat untuk berangkat menunaikan amanat Dumbledore, Harry-Ron-Hermione pergi pada saat itu pula ditengah kekacauan pesta atas serangan para Pelahap Maut. Dan dimulailah petualangan tiga sekawan yang tak terpisahkan menghadapi mara bahaya yang jauh lebih besar tanpa bantuan siapa pun.

Di sisi lain, Voldemort  juga tidak tinggal diam. Belajar dari pengalaman sebelumnya saat Ia bermaksud mengalahkan Harry ( namun tongkat sihirnya justru berbalik melawan diduga disebabkan karena inti yang membentuk tongkat sihir Harry & Voldemort berasal dari burung Phoniex yang sama ) maka Lord Voldemort memulai perjalanan mencari Tongkat Sihir Elder – salah satu dari ketiga Deathly Hallows / Relikui Kematian (=benda pusaka peninggalan Kematian ). Adapun tentang Relikui Kematian sendiri dijelaskan lebih terperinci lewat buku yang diwarisi Hermione dari Dumbledore yakni melalui Kisah Tiga Saudara yang bertemu dengan Kematian. Saudara Pertama memperoleh Tongkat Sihir Elder, saudara kedua mewarisi Batu Kebangkitan ( yang mampu memanggil kembali orang yang telah meninggal ). Sedangkan yang ketiga berada di tangan Harry Potter sebagai penerus keturunan Ignatus Peverell ( saudara ketiga ) yakni benda yang dikenal dengan nama Jubah Gaib.

Perjalanan Harry semakin terasa berat bukan hanya karena medan serta cuaca namun perpecahan mulai mengancam kesatuan ketiga sahabat. Apalagi Harry mulai meragukan akan kebenaran kata-kata Dumbledore yang senantiasa menjadi panutan dirinya dalam menghadapi kesulitan – dengan bermunculan bukti-bukti bahwa Albus Dumbledore yang dikenalnya bukanlah sosok bersih serta mulia namun bisa jadi seorang pembunuh dan pembohong besar.

Dan masih masih kejutan demi kejutan yang dirangkai dengan plot yang mengagumkan, membuat pembaca semakin menduga-duga bagaimana akhir kisah Harry Potter yang spektakuler ini … bagi yang belum membaca, ayo buruan dan ku-jamin ending-nya tidak mengecewakan ( walaupun sedih juga kisah ini berakhir namun kenangannya tak akan terlupakan ).

Satu masukan - kisah Harry Potter merupakan satu-satunya buku yang tak pernah bosan ku-baca ulang ( minimal setahun 2x baca he ... he .. mengalahkan seri Agatha Christie yang terjadang hanya setahun sekali, paling tidak setara dengan karya Sir Arthur Conan Doyle - siapa lagi jika bukan si eksentrik Sherlock Holmes )

Tentang Penulis :
Joanne Kathleen Rowling, semula adalah orang tua tunggal yang berjuang dalam membesarkan putrinya, ketika di sela-sela waktu beliau menuliskan awal kisah Harry Potter & Batu Bertuah di carikan-carikan kertas di sebuah cafe setempat. Dewan Seni Skotlandia secara tak diduga memberikan penghargaan yang memungkinkan dirinya membuat kisah ini lebih panjang hingga mendekati sebuah buku. Namun perjuangan untuk menerbitkan kisah ini menjadi perjuangan yang cukup berat. Pada saat itu tidak  penulis wanita yang cukup dikenal apalagi populer, dan tidak ada yang tertarik untuk menerbitkan novel fantasi. Hingga ada satu agen yang benar-benar tertarik, dan bersedia berjuang demi terbitnya buku ini, kemudian dimulailah cetakan buku Harry Potter yang pertama. 

Tanpa diduga oleh siapa pun, buku ini menjadi sebuah awal fenomena, wabah Harry Potter menyebar ke seluruh penjuru dunia, diterjemahkan dalam berbagai bahasa, dengan penggemar mulai dari anak-anak hingga dewasa bahkan lanjut usia, semuanya terpikat akan kisah perjalanan hidup sosok bocah bernama Harry Potter. Rowling memperoleh berbagai penghargaan dan menangguk kesuksesan dengan serial ini. Apalagi sejak Warner Bros tertarik membeli hak cipta untuk franchise serta movies adaptations. Nama Rowling kini menempati jajaran teratas penulis bestseller serta penulis wanita dengan kekayaan tertinggi berkat karyanya.

[ more about the author, books and related adaptations, check on here : JK Rowling’s Site | Harry Potter Books | Potter More | Movies Adaptations | Harry Potter Fan’s Site ]

Best Regards,

* Hobby Buku * 

1 comment:

  1. Dian | dianmaharani833@yahoo.com | Alasan: Karena cerita Harry potter berakhir di sini T___T

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...