Translate

Tuesday, February 19, 2013

Books "THE MAGIC THIEF : LOST"



Books “ MENYELAMATKAN SIHIR
Judul Asli : THE MAGIC THIEF #2 : LOST
Text copyright © 2009 by Sarah Prineas
Illustrations copyright © 2009 by Antonio Javier Caparo
Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer
Alih Bahasa : Diana Angelica
Editor : Caecilia Dian Pratiwi & Fifi Suryani Hutauruk
Re-desain : Maria Theresa
Cetakan II : Agustus 2010 ; 314 hlm
Rate : 4 of 5

Connwaer – mantan pencuri dan ahli membongkar kunci, kini merupakan murid Nevery, dan berperan besar dalam menyelamatkan Sihir Welmett dari kurungan penjara serta membongkar konspirasi yang dilakukan oleh Underlord Crowe dan Penyihir Pettivox – mantan penasehat sihir Kerajaan. Namun ia harus kehilangan ‘locus magicalius-nya’ demi membebaskan Sihir Welmett. Kini Conn harus menemukan ‘locus magicalius’ baru  karena tanpanya ia bukanlah seorang penyihir. Satu-satu cara yang ia ketahui agar bisa berkomunikasi kembali dengan sihir adalah melakukan ledakan energi yang cukup besar. Dan itu berarti ia harus melakukan eksperimen piroteknik – yang berhubungan antara bahan peledak, api dan sihir ; dan merupakan hal terlarang di Welmett (terutama setelah tragedi yang dibuat Nevery puluhan tahun silam, yang mengakibatkan dirinya diasingkan keluar Welmett).



[ source ]
“Penduduk cemas , para pengikut Underlord Crowe gelisah, dan Sang Bayangan muncul sepanjang malam – mereka mengubah orang menjadi batu, kemudian mereka berubah menjadi asap hitam, lenyap ditelan kegelapan malam.”

Saat Conn sedang sibuk dengan eksperimen-nya, penduduk resah akibat muncul fenomena aneh yang menyebabkan jatuh korban-korban makhluk hidup, mereka menjadi batu setelah bertemu / diserang oleh Sang Bayangan. Sosok ini kemudian diketahui berwujud bayangan kelam seperti kumpulan asap hitam dengan sebuah mata di bagian atas, bergerak secara berkelompok dan memangsa siapa saja saat malam menjelang. Nevery serta para magister sibuk mencari jalan keluarnya. Namun seperti asal-usul kelompok Bayangan ini, selubung misteri menakutkan yang tak bisa ditemukan jawabannya. Dan sekali lagi, rasa penasaran Conn membawa dirinya berhadapan dengan malapetaka serta tragedi mengerikan. Sesuatu yang membuat dirinya mengalami nasib lebih parah daripada Nevery atas peristiwa 20 tahun silam. 

[ source ]
Conn terusir dari Welmett dan tak memiliki kekuatan serta perlindungan Sihir Welmett, sebagaimana dirinya selalu selamat sekian tahun. Ia harus bepergian ke wilayah asing, padang gurun yang senyap dan mengerikan, guna berhadapan dengan musuh mematikan, yang berniat ‘memanfaatkan’ Conn untuk memusnahkan kehidupan semua makhluk hidup dalam suatu kota besar : kota Welmett. Apakah Conn bersedia membela kota serta penduduk yang telah mengusirnya ? Dan bagaimana Conn mampu menghadapi lawan dengan kekuatan Sihir mengerikan, jika ia tak memiliki kemampuan apa pun, termasuk ‘locus magicalicus’ sebagai perantara sihir ?

“Sihir Welmett memilihmu, Bocah Bayangan. Bukan karena kau penyihir hebat, tapi karena kau sama sepertiku. Kau tak punya siapa-siapa di dunia ini. Dan sekarang sihirmu sendiri membuangmu. Kau sendirian lagi. Tapi Arhionvar ingin mengajakmu. Bergabunglah dengan kami, dan kau bisa menjadi penyihir. Kau tidak akan kesepian lagi,”  ujar Lord Jaggus – Si Raja Sihir kota Desh kepada Connwaer.

Tentang Penulis :
Sarah Prineas, tinggal di tengah ladang jagung di Iowa City, Iowa dan bekerja di University of Iowa di bidang Honors Program sebagai koordinator beasiswa sekaligus dosen. Ia memiliki gelar PhD di bidang Sastra Inggris dan belakangan ini mengajar seminar-seminar tentang fantasi dan literatur fiksi ilmiah. Ia menikah dengan John Prineas – seorang profesor fisika, yang banyak membantu ketika ia menulis tentang alat pemenjara sihir dan piroteknik (alat jahat dalam The Magic Thief memiliki kemiripan dengan beberapa alat di laboratorium John). Saat senggang ia juga suka mengoleksi gambar aksi naga atau  memanggang biskuit (meski ia tak mampu mengalahakan kelezatan biskuit buatan Benet). Mereka dikarunia dua orang anak, bernama Maud dan Theo. 

The Magic Thief adalah novel perdana Sarah, kisah yang ditulis di dalam MacBook hitam yang diberi nama ‘Sparks’ dengan stiker naga di atasnya. Dalam kisah ini, ia membayangkan satu dunia sihir dengan detail yang berbeda dengan dunia sihir lain. Ia membawa para pembaca ke sebuah kota yang dijalankan oleh sihir yang merupakan makhluk hidup, menarik kita ke dalam petualangan sosok penyihir misterius serta bocah cerdik dan ahli membongkar segala jenis kunci buatan manusia. Ia menciptakan semua mantra itu sendiri, karena percaya siapa pun bisa menjadi penyihir, seperti bocah pencuri dan gelandangan miskin, ternyata memiliki kemampuan dan kekuatan menjadi seorang penyihir. 

[ more about the author, books and related adaptations, visit at here : Sarah Prineas | The Magic Thief ]

Best Regards,
* Hobby Buku * 

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan pesan dan komentar (no spam please), harap sabar jika tidak langsung muncul karena kolom ini menggunakan moderasi admin.
Thanks for visiting, your comment really appreciated \(^0^)/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...